Resume Pertemuan Ke-4 Belajar Menulis
Menulis Buku
dari Karya Ilmiah
Oleh
Maryani
Resume
Pelatihhan Belajar Menulis
Pertemuan : 4
Hari /
Tanggal : Rabu, 25
Mei 2022
Gelombang
: 26
Narasumber : Noralia Purwa Yunita,
M.Pd
Moderator :
Helwiyah
Assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirahmanirahiim
Alahamdulillah
teman-teman dalam pertemuan ke 4 ini Allah swt masih memberikan karunia-Hya hingga
dapat mengikuti pembelajaran menulis dengan baik. Pembelajaran melalui WAG ini
menghadirkan narasumber-narasumber yang hebat.
Kepintaran
ketelatenan dan kecerdasan narasumber
terlihat dari hasil karya beliau ibu
Noralia Purwa Yunita, M.Pd
Termasuk
timnya Om Jay yang memfasitasi hingga
saya bisa belajar dari orang- orang hebat.Hingga bisa berkunjung ke blog rekan
–rekan semua.Istilah kerennya blog walking
Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd, adalah Saya
seorang guru muda namun punya semangat belajar yang luar biasa dan ingin tahu
dan ingin punya pengalaman sebanyak-banyaknya, Noralia,, asal dari Kudus tapi
sekarang menetap di Semarang. Tema pembahasan kali ini adalah Menulis buku dari karya ilmiah.
SESI 1 :
MENULIS BUKU DARI KTI
Kebanyakan KTI hanya disimpan secara pribadi atau disimpan di perpustakaan. Sangatlah terbatas. Jika di perpustakaan sekolah, pastilah para warga sekolah.
Jika KTI ini
diubah menjadi buku, maka apa yang terjadi?
1. Buku itu
dapat dibaca siapapun sasaran pembaca jauh lebih luas. Tidak hanya terbatasuntuk kalangan tertentu saja
2. Keutungan
materi
Jika buku
kita laku terjual dan penjualan banyak, pastilah materi akan mengalir ke
kantong kita.
3. Hasil
penelitian akan tersebar luas
4. KTI yang
sudah dikonversi menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak. Akibatnya,
penelitian yang didapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas
5. PAK
ASN haruslah ada progres untuk peningkatan profesionalitasnya. Dan ini semua terekam dalam Angka Kredit.
KTI mennjadi
buku dapat digunakan untuk pengajuan angka kredit bagi para guru ASN. Selain itu,
poin buku lumayan tinggi pada ketentuan angka kredit sehingga ini sangat
menguntungkan bagi bapak ibu guru
Cara mengubah KTI menjadi Buku
1. Ubah judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah menjadi judul populer yang menarik dan eye catching
Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian.
Judul ini
merupakan judul skripsi yang terkesan kaku,
kurang menarik, terlalu ilmiah, panjang, dan kurang eye catching
Metode SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21
Lebih
singkat, padat dan jelas namun tidak terkesan kaku
2. Ubah
DAFTAR ISI
Sebelum
diubah
BAB 1
Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB 2 Landasan
teori
Bab 3 Metode
penelitian yang berisi rumus-rumus statistika
Bab 4 Hasil
dan pembahasan
Bab 5 Penutup
yang berisi kesimpulan dan saran.
Namun ketika
diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)
Bab 1 (Why)
menjelaskan masalah umum
Bab 2( APA)
menjelaskan apa itu metode pembelajaran
Bab 3,4,5,
dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil
pembuatan, bagaimana penerapannya.
Sebagai
contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
2.1. hasil
belajar
2.2. media
pembelajaran
2.3. Modul
2.4. metode
pembelajaran
2.5
pembelajaran SEMMI
Jika
dikonversi menjadi
Sub bab 2.2.
media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab 3 MEDIA
PEMBELAJARAN
3.1.
Pengertian media
3.2. jenis
media
3.3. manfaat
media
Sub bab 2.3.
modul menjadi bab 4 buku
Bab 4
mengenal modul
4.1.pengertian
modul
4.2.
karakteristik modul
4.3.sistematika
modul
4.4.
kelebihan modul
dan
seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai…
Dengan
demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya
menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2
karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3
karya ilmiah
3. Pada bab
I Karya ilmiah yang biasanya menuliskan tentang :
- Rumusan
masalah
- tujuan
penelitian
- manfaat
penelitian
- definisi
operasional
- hasil
penelitian terkait
Ini semua
harus dihapus ketika mengkonversinya menjadi buku
4. Boleh
menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. grafik yang penting saja.
Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat
5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah
versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan
bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas
masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya.
Semakin
literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena
membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat
dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku
kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah
menjadi buku
6. Kaitkan
dengan kondisi terkini agar buku kita lebih mengikuti jaman.
Sebagai
contoh, judul diatas merupakan skripsi tahun 2011, namun ketika mengubahnya
menjadi buku, kaitkan dengan pembelajaran abad 21 yang lebih menekankan kepada
4C yaitu keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kreativitas
Dengan
demikian, buku yang dibuat dapat dijadikan salah satu alternatif solusi
pembelajaran sekarang ini
7.Daftar
pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti
Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun,
hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot,
wordpress, dan lain sebagainya
8.
Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan
agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
9. Karya
ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan
Dengan aturan Penerbit
Saya akan
berikan contoh perbedaan daftar isi skripsi saya dengan daftar isi skripsi
setelah menjadi buku
Daftar isi
buku dari konversi skripsi
Daftar isi
skripsi
SESI 2 : Menulis Artikel ilmiah untuk jurnal dari KTI
tips dan trik menulis artikel ilmiah pada jurnal nasional
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan
1. Tulis
artikel SESUAI DENGAN TEMPLATE JURNAL uang dituju. Biasanya ini yang tidak
diperhatikan. Tiap jurnal pasti memiliki template yang berbeda. Jika artikel
yang masuk tidak sesuai template, otomatis akan langsung ditolak oleh pengelola
sebagus apapun penelitiannya
2. Judul singkat, padat, jelas, dan tetap ilmiah.
Hindari penggunaan singkatan pada judul dan kata kunci wajib disematkan dalam
judul
3. Baris
kepemilikan artinya peneliti atau penulis artikel tersebut. Dalam hal ini yang
benar-benar terlibat baik dalam hal perencanaan penelitian, pelaksanaan
penelitian hingga pelaporan penelitian. Baris kepemilikan biasanya mencantumkan
nama (tanpa gelar), instansi, jabatan akademik
4. Abstrak biasanya berisi tujuan penelitian,
metode penelitian, hasil dan simpulan. Karena jumlah kata dalam abstrak
sangatlah terbatas (panjang abstrak tiap jurnal berbeda), maka latar belakang
masalah dan tinjauan Pustaka tidak perlu dimasukkan
6. Penulisan
keyword pada abstrak, sebaiknya 3 sampai 5 KATA, dipisahkan ;, dan tanpa kata
penghubung
7. Pendahuluan berisi latar belakang masalah,
sedikit tinjauan Pustaka, rumusan masalah dan tujuan penelitian
8. bagian
metode penelitian, hindari penulisan rumus statistika yang berlebihan. Bagian
ini cukup berisi subyek penelitian, desain penelitian (dalam bentuk bagan),
teknik pengambilan data, analisis data (tanpa rumus statistika). WAJIB ada juga
sumber rujukan dari metode yang digunakan
9. Perbanyak
penggunaan tabel atau diagram untuk menyajikan hasil penelitian. Pembahasan
hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang sudah dikemukakan oleh ahli
sebelumnya.
Alhamdulillah
resum telah selesai saya buat. Walaupun harus mencuri-curi waktu Wah kata apa
yang tepat sehingga tidak harus menggunakan kata mencuri . Intinya memanfaatkan
waktu yang sempit untuk mendapat mengerjakan.
Salam
Literasi
Kebumen. 25 Mei 2022
Maryani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar