Rabu, 01 Juni 2022

Resume Pertemuan Ke-7 Belajar Menulis "Mengatasi Writer Block"

 

Resume Pertemuan Ke-7

Belajar Menulis

Mengatasi Writer Block

Oleh
Maryani



Resume Pelatihan Belajar Menulis

Pertemuan                 : 7

Hari / Tanggal           : Rabu, 1 Juni 2022

Waktu                         : Pukul, 19.00 s.d. selesai

Gelombang                 : 26

Narasumber               : Ditta Widya Utami,  

S.Pd.Gr. 

Moderator                 : Lely Suryani

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirahmanirahiim
Alhamdulillah malam ini masih bisa mengikuti pelatihan menulis. Bersyukur pelatihan dilaksanakan melalui WAG sehingga waktu belajar bisa menyesuaikan aktivitas rumah maupun aktivitas yang lain. Pertemuan ke-7 BM 26 kali ini menghadirkan narasumber cantik dan masih sangat muda. Dimoderatori oleh Ibu Lely Suryani yang lihai menghidupkan WAG BM 26

Dengan 5 mata acara, yaitu :
1.Pembukaan.
2.Perkenalan.
3.Uraian materi
4.Tanya Jawab.
5. Penutup.

Moderator mengawalinya dengan kalimatmenarik “ mohon jangan di bully sangat, karena masih butuh penyemangat, dan juga nasehat, agar bisa melesat, berkarya dengan pesat”

Diawali dengan doa dan dilanjut puisi akrostik yang menarik untuk memperkenalkan nara sumber, berikut puisinya

Dara cantik muda belia.
Indah dipandang penuh pesona
Tiada henti melaju berkarya
Talentanya sigap membahana
Aktifis literasi yang luar biasa

Written Block tema malam ini
Ide bisa hilang, musnah ditelan bumi
Dia datang membawa misi
Yakin dan mantap untuk berbagi
Ada banyak kebermanfaatan menanti

Usah ragu mantapkan jiwa
Tak kan ada yang sia - sia
Acap kali raga menyapa
Menulislah goreskan pena
Ide bertebaran menghiasi dunia.
Sekilas tentang narasumber

Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr. adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Lahir di Subang, 23 Mei 1990. Menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I. dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Selain aktif di MGMP, anak kedua dari pasangan Dastewi, S.Pd. dan Tia Makmur Setiana, S.Pd. ini juga aktif di bidang literasi. 
Profil lengkapnya bisa di baca di https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html

Sapu sabut di atas jala,
Rapi tertata makin tinggi,
Kita sambut sang idola,
Mbak Dita siap berbagi

Bismillah

Nara sumber memperkenalkan diri beliau bernama Ditta Widya Utami, salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat.Yang diberi amanah sebagai pengajar praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3.Beliau juga alumni Gelombang ke-7.

Beliau bergabung dengan grup kepenulisan besutan Omjay dan menulis di blog Ruang Inspirasi https://dittawidyautami.blogspot.com dan Kompasiana https://www.kompasiana.com/ditta13718

Diawal narasumber melalui moderator memberi tantangan menulis tema Pancasila Buat tulisan 1 paragraf (minimal 5 kalimat) berisi tentang pengalaman pribadi/praktik baik tulisan atau pengalaman disesuaikan dengan profesi atau sebagai penulisdan harus berkaitan dengan salah satu sila dalam Pancasila dalam waktu 10 menit. Ada 10 lebih peserta mampu menyelesaikan tantangan ini

Menulis tentang Pancasila mungkin mudah. Namun, ketika ditambah syarat harus dikaitkan dg profesi, berupa pengalaman pribadi, serta harus terkait salah satu sila Pancasila, mungkin kemampuan menulis kita akan melambat.

Jika ada merasa tak punya ide menulis. Sudah menulis tapi kemudian kehilangan kata- bisa jadi kita sedang terserang writer's blok. Kebuntuan menulis.

Wikipedia mengartikan writer's block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.Sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB (writer's block).Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional. Karena writer's block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis.

Berapa lama WB bisa terjadi?

Jawabannya tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi WB tersebut.Dengan kata lain, WB bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun.

Pertanyaannya, mau sampai kapan kita biarkan WB ini berlangsung?
Agar bisa mengatasi writer's block, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya.

Penyebab writer's block:
Dari berbagai media dan artikel yang tersebar di dunia maya, ditambah dengan pengalaman pribadi, ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan writer's block sebagaimana tertulis dalam foto di atas ☝🏻

Mencoba metode/topik baru dalam menulis bisa jadi salah satu penyebab WB.WB bisa saja datang kepada orang-orang yang masih asing dengan topik tulisannya.Jika kemudian kita teguhkan komitmen, lalu mencari bahan bacaan tambahan, maka WB yang terbentuk bisa segera kita hancurkan. membaca referensi tambahan bisa jadi salah satu solusi mengatasi WB.

Tak hanya topik baru, metode baru dalam menulis pun bisa membuat kita terserang WB.

Misal jika kita terbiasa menulis karya tulis ilmiah. Kemudian diminta membuat puisi. Keduanya tentu memiliki metode penulisan yang berbeda. Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya.Pada kasus ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak WB.

Dalam sebuah jurnal berjudul "Stres dan Solusinya dalam Perspektif Psikologi dan Islam" yang ditulis oleh Admin Admin dan Himma (2019) disebutkan bahwa stres adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari di luar diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.

Baik stres, lelah fisik maupun mental bisa juga menjadi sebab-sebab kita terserang WB.Misal kita dituntut menyelesaikan tulisan untuk segera dikirim. Ketika stres, bisa jadi kita malah kehilangan inspirasi untuk melanjutkan menulis.Meski stres dan lelah fisik bisa menyebabkan WB, sesungguhnya menulis pun bisa dijadikan salah satu cara healing terbaik.

Caranya? Dengan metode jurnal meditasi, yaitu menulis bebas untuk mengungkapkan apa yang sedang kita rasakan, tanpa menghakimi semua perasaan yang kita tulis tersebut.Buat saja tulisan ekspresif. Curhat. Tentang segala yang dirasa, dikeluhkan (jika ada), dsb.Jika sudah tenang, semoga kembali muncul inspirasi untuk melanjutkan menulis.

Terakhir, salah satu hal yang dapat menyebabkan WB adalah terlalu perfeksionis.

Penyebab WB keempat,
Dicontohkan oleh narasumber ketika tulisan menjadi salah satu rekor terbaik karena telah dilihat dan atau dibaca lebih dari 10.000 kali dalam waktu satu hari sejak dipublish.hal-hal seperti ini bisa jadi boomerang bagi penulis daaan menjadi penyebab WB.Ketika "sukses" menulis,

Setelahnya kita mungkin akan berpikir bagaimana caranya agar tulisan kita bisa menarik banyak pembaca lagi? Bagaimana agar tulisan kita banyak dikomentari lagi? Bagaimana agar tulisan kita menjadi "sempurna".Ketika hal ini terjadi, ada dua kemungkinan:

1. Penulis tetap melaju dengan tulisannya.atau
2. Penulis terserang WB dan mulai tersendat sendat menulisnya

Ingin menghasilkan yang terbaik itu perlu. Tapi, bila terlalu perfeksionis kita harus mampu mengerem diri.

Bukankah segala sesuatu yang berlebih itu kurang baik? Alih-alih menghasilkan tulisan, sikap kita yang terlalu perfeksionis bisa jadi membuat kita malah terserang WB.Kecepatan menulis kita berkurang, ide-ide terasa hilang, sulit fokus setiap kali akan menulis, dsb.

Terkait materi dari nara sumber melanjutkan dengan tanya jawab, agar apa yang dirasakan saat ini, bisa diketahui penyebabnya sekaligus solusinya.

Alhamdulillah bisa menyelesaikan resum. Terimakasih kepada Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr. dan ibu moderator Lely Suryani

Semoga manfaat
Salam Literasi

Kebumen, 1 Juni 2022
Maryani

2 komentar:

Cahaya Doa

 Cahaya Doa Ada gelora yang dahsyat Berkecamuk dalam amarah  Memendam segala rasa Dan tumpah dalam kata Engkau yang kini berdiam di hati ...