Jumat, 27 Mei 2022

Resume Pertemuan Ke-5 Belajar Menulis: Gairah Menulis Puisi

 Resume Pertemuan Ke-5 Belajar Menulis

Gairah Menulis Puisi

Oleh

Maryani

  


Resume Pelatihan Belajar Menulis

Pertemuan                 : 5

Hari / Tanggal           : Rabu, 25 Mei 2022

Gelombang                 : 26

Narasumber              : E. Nurhasanah, M.Pd.

Moderator                 : Dail Maruf

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirahmanirahiim

Alhamdulillah malam ini masih bisa  mengikuti pelatihan menulis. Di sela sela aktivitas rumah saya mengkhususkan waktu untuk belajar menulis. Kali Ini pertemuan ke-5 BM 26.

Malam belum begitu larut. Terdengar suara hewan malam yang setia menemani. Ditimpa semeribit angin malam. Apalagi malam ini WAG ada pelatihan menulis puisi. Sesuatu yang sangat special untukku. Mengapa karena saya termasuk penggemar dan penikmat puisi.

Malam ini saya belajar kepada Ibu E Nurhasanah yang begitu produktif menulis buku. Dan di moderator oleh Bapak Dail Maruf

Materi kelima dari kegiatan belajar ini adalah GAIRAH MENULIS PUISI yang disampaikan Narasumber hebat Ibu E. Nurhasanah, M.Pd.

Materi dibagi menjadi dua sesi :

Pertama pemaparan materi dari pukul 19.00 – 20.00 WIB

Kedua tanya jawab dari pukul 20.00 – Selesai.

Dawali dengan pantunnya Pak  Dail Maruf:

Jalan-jalan ke pasar baru

Tidak lupa membeli topi

Malam ini dapat materi baru

Judulnya Gairah menulis puisi

Ibu Nurhasanah alumni kelas BM gelombang 18. Dalam 1 tahun Beliau telah menghasilkan buku solo dan lebih dari 60 buku antologi. Beliau juga menjadi kurator, editor, dan pemberi kata pengantar

Sesi 1

Apa  itu puisi?

Apa arti Gairah Menulis Puisi

GAIRAH = Keinginan kuat , bersemangat.

Gairah menulis artinya ada semangat untuk menulis

Pengertian puisi dikutip dari KBBI :

Puisi = ragam sastra yang terikat : irama matra, rima , bahasa, penyusunan larik dan bait

Belajar puisi bisa melalui komunitas belajar menulis dan bisa juga di blogger. Beberapa yang bisa dipelajari seperti belajar puisi telelet, akrostik, atau puisi lainnya.

Ini  puisi dari pujangga Pak Nastain

Pagi ini embun mengetuk  pintu hatiku

Membangunkan dari mimpiku yang sempat tertunda

Sang embun dengan beningnya memberi segarnya

Mengobati rindu ini yang lagi dahaga

Aku terdiam menyaksikan embun dengan kesuciannu terusir oleh hangatnya mentari

Hangat yang selalu ditunggu para hati yang sempat tersakiti

 

Setelah aku yakin bahwa seutuhnya raga mayamu menghilang, kini nama dan semua memori tentangmu kembali terngiang.

Aku tanpamu dipeluk oleh kenangan

Ingatan kita beradu

Tangis yang dipendam oleh tawa lepas dan gurauan yang tertutup oleh pertengkaran

Waktu menyirami kita dan pengalaman menyuburkannya Dalam hening kita bertumbuh

Masihkah ada waktu seperti sekarang?

 

Denyut ku milik mu

Denyut mu milik ku

Debar rasa kita sama

Rasa cinta kita sama

 

Ini masuk puisi bebas karena tidak terikat oleh aturan Rima, bait, dan lainnya. bebas saja mengungkapkan perasaan dalam diksi yg memukau. Puisi menjadi bentuk ekspresi dan ungkapan hati yang ditulis secara bebas namuntetap mengandung ciri yang khas

Puisi dibedakan menjadi dua

  1. Puisi lama 
  2. Puisi Baru
Puisi Lama

  • Pada setiap bait terkait oleh banyaknya baris
  • Pada setiap baris terkait oleh banyaknya kata atau suku kata 
  • Terdapat rima atau sajak

Contoh Puisi Lama pantun

            Asam gendis asam gelugur,

kedua asam siang meriang,

mayat menangis di dalam kubur,

teringat badan tidak sembahyang

Pantun memiliki aturan tersendiri karena masuk dalam puisi lama.

Misalnya bersajak a-b-a-b, dan ada Rima juga.

Elok rupanya pohon belimbing,

tumbuh dekat pohon mangga,

enak rasanya berbini sumbing,

biar marah tertawa juga.

Yang termasuk Puisi lama adalah

  1. Mantara
  2. Nazam
  3. Bidal
  4. Gazal
  5. Karmina
  6. Gurindam
  7. Syair
  8. Pantun
  9. Seloka
  10. Talibun
Puisi Baru
Ciri-ciri puisi baru
  1. Bentuknya rapi dan simetris
  2. Mempunyai persajakan akhir 
  3. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
  4. Sebagian besar puisi empat seuntai
  5. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  6. Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

Jenis-jenis Puisi Baru

Puisi baru menurut isinya dibedakan menjadi 7 jenis, yaitu:

Jenis Jenis puisi  Baru

  1. Balada
  2. Himne
  3. Ode
  4. Epigram
  5. Romansa
  6. Elegi
  7. Satire

Mari kobarkan Gairah menulis agar membara. Jika kita saling memberi masukan dan saling koreksi  tanpa disadari kita belajar dan pengetahuanpun bertambah. Untuk pemula biasanya lebih disukai puisi bebas karena si penulis bebas menuliskan isi hatinya.

Ini resume yang saya tangkap dari Pertemuan ke 5. Terimakasih kepada Narasumber dan Moderator yang gencar membuat tantangan. Senang sekali melihat gairah menulis puisi BM 26. Semoga kelak saya bisa membuat  puisi-puisi yang bisa dinikmati dan menghibur para pembaca.

Di akhir kegiatan moderator menutupnya dengan sebuah ungkapan yang menarik

laqod yurja li jarhi saifi bur'un

wala bur'un lima jaroha lisan

jika pedang lukai badan

banyak obat bisa dicari

jika lidah lukai hati

kemana obat akan dicari

Salam Literasi

Kebumen, 27 Mei 2022

Maryani

 

6 komentar:

Cahaya Doa

 Cahaya Doa Ada gelora yang dahsyat Berkecamuk dalam amarah  Memendam segala rasa Dan tumpah dalam kata Engkau yang kini berdiam di hati ...