Resume Pertemuan Ke-5 Belajar Menulis
Gairah
Menulis Puisi
Oleh
Maryani
Resume
Pelatihan Belajar Menulis
Pertemuan : 5
Hari /
Tanggal : Rabu, 25 Mei 2022
Gelombang : 26
Narasumber : E. Nurhasanah, M.Pd.
Moderator : Dail Maruf
Assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirahmanirahiim
Alhamdulillah
malam ini masih bisa mengikuti pelatihan
menulis. Di sela sela aktivitas rumah saya mengkhususkan waktu untuk belajar
menulis. Kali Ini pertemuan ke-5 BM 26.
Malam belum
begitu larut. Terdengar suara hewan malam yang setia menemani. Ditimpa
semeribit angin malam. Apalagi malam ini WAG ada pelatihan menulis puisi.
Sesuatu yang sangat special untukku. Mengapa karena saya termasuk penggemar dan
penikmat puisi.
Malam ini
saya belajar kepada Ibu E Nurhasanah yang begitu produktif menulis buku. Dan di
moderator oleh Bapak Dail Maruf
Materi
kelima dari kegiatan belajar ini adalah GAIRAH MENULIS PUISI yang disampaikan
Narasumber hebat Ibu E. Nurhasanah, M.Pd.
Materi
dibagi menjadi dua sesi :
Pertama pemaparan materi dari pukul 19.00 –
20.00 WIB
Kedua tanya
jawab dari pukul 20.00 – Selesai.
Dawali
dengan pantunnya Pak Dail Maruf:
Jalan-jalan
ke pasar baru
Tidak lupa
membeli topi
Malam ini
dapat materi baru
Judulnya Gairah menulis puisi
Ibu
Nurhasanah alumni kelas BM gelombang 18. Dalam 1 tahun Beliau telah menghasilkan
buku solo dan lebih dari 60 buku antologi. Beliau juga menjadi kurator, editor,
dan pemberi kata pengantar
Sesi 1
Apa itu puisi?
Apa arti
Gairah Menulis Puisi
GAIRAH =
Keinginan kuat , bersemangat.
Gairah
menulis artinya ada semangat untuk menulis
Pengertian puisi dikutip
dari KBBI :
Puisi =
ragam sastra yang terikat : irama matra, rima , bahasa, penyusunan larik dan
bait
Belajar
puisi bisa melalui komunitas belajar menulis dan bisa juga di blogger. Beberapa
yang bisa dipelajari seperti belajar puisi telelet, akrostik, atau puisi
lainnya.
Ini puisi dari pujangga Pak Nastain
Pagi ini embun mengetuk pintu hatiku
Membangunkan dari mimpiku yang sempat tertunda
Sang embun dengan beningnya memberi segarnya
Mengobati rindu ini yang lagi dahaga
Aku terdiam menyaksikan embun dengan
kesuciannu terusir oleh hangatnya mentari
Hangat yang selalu ditunggu para hati yang
sempat tersakiti
Setelah aku yakin bahwa seutuhnya raga mayamu
menghilang, kini nama dan semua memori tentangmu kembali terngiang.
Aku tanpamu dipeluk oleh kenangan
Ingatan kita beradu
Tangis yang dipendam oleh tawa lepas dan
gurauan yang tertutup oleh pertengkaran
Waktu menyirami kita dan pengalaman
menyuburkannya Dalam hening kita bertumbuh
Masihkah ada waktu seperti sekarang?
Denyut ku milik mu
Denyut mu milik ku
Debar rasa kita sama
Rasa cinta kita sama
Ini masuk
puisi bebas karena tidak terikat oleh aturan Rima, bait, dan lainnya. bebas
saja mengungkapkan perasaan dalam diksi yg memukau. Puisi menjadi bentuk ekspresi dan ungkapan hati yang ditulis secara bebas namuntetap mengandung ciri yang khas
Puisi dibedakan menjadi dua
- Puisi lama
- Puisi Baru
- Pada setiap bait terkait oleh banyaknya baris
- Pada setiap baris terkait oleh banyaknya kata atau suku kata
- Terdapat rima atau sajak
Contoh Puisi
Lama pantun
Asam
gendis asam gelugur,
kedua asam
siang meriang,
mayat
menangis di dalam kubur,
teringat
badan tidak sembahyang
Pantun
memiliki aturan tersendiri karena masuk dalam puisi lama.
Misalnya
bersajak a-b-a-b, dan ada Rima juga.
Elok rupanya
pohon belimbing,
tumbuh dekat
pohon mangga,
enak rasanya
berbini sumbing,
biar marah
tertawa juga.
Yang termasuk Puisi lama adalah
- Mantara
- Nazam
- Bidal
- Gazal
- Karmina
- Gurindam
- Syair
- Pantun
- Seloka
- Talibun
- Bentuknya rapi dan simetris
- Mempunyai persajakan akhir
- Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
- Sebagian besar puisi empat seuntai
- Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
- Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
Jenis-jenis
Puisi Baru
Puisi baru menurut isinya dibedakan menjadi 7 jenis, yaitu:
Jenis Jenis puisi Baru
- Balada
- Himne
- Ode
- Epigram
- Romansa
- Elegi
- Satire
Mari kobarkan Gairah menulis agar membara. Jika kita saling memberi
masukan dan saling koreksi tanpa disadari kita belajar dan pengetahuanpun bertambah. Untuk pemula biasanya lebih disukai puisi bebas karena si penulis
bebas menuliskan isi hatinya.
Ini resume yang saya tangkap dari Pertemuan ke 5.
Terimakasih kepada Narasumber dan Moderator yang gencar membuat tantangan.
Senang sekali melihat gairah menulis puisi BM 26. Semoga kelak saya bisa
membuat puisi-puisi yang bisa dinikmati
dan menghibur para pembaca.
Di akhir kegiatan moderator menutupnya dengan sebuah
ungkapan yang menarik
laqod yurja li jarhi saifi bur'un
wala bur'un lima jaroha lisan
jika pedang lukai badan
banyak obat bisa dicari
jika lidah lukai hati
kemana obat akan dicari
Salam Literasi
Kebumen, 27 Mei 2022
Maryani
Mantap resume... Lengkap dan komunikasi... Salam literasi.. 🙏🙏🙏
BalasHapusTerimakasih Bu Indri... salam literasi
HapusLengkap point2 nya bagus bunda
BalasHapusMakasi Bu Ovi
HapusMantap bunda, resumenya lengkap👍
BalasHapusTerimakasih Bu Chita Purbianisita
Hapus