Senin, 06 Juni 2022

Resume Pertemuan Ke-9 Belajar Menulis: Menulis itu Mudah

 

Resume Pertemuan Ke-9

Belajar Menulis

Menulis itu Mudah

Oleh

Maryani

  


Resume Pelatihan Belajar Menulis

Pertemuan                  : 9

Hari / Tanggal             : Senin , 6 Juni 2022

Waktu                         : Pukul 19.00

Gelombang                  : 26

Narasumber                 : Prof. DR. Ngainun Naim

Moderator                     : Dail Maruf, M.Pd.

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirahmanirahiim

Alhamdulillah malam ini masih bisa  mengikuti pelatihan menulisBM 26. Semakin asyik materinya. Dari hari ke hari selalu saja ada hal baru yang sangat menarik dari BM 26  yang saya ikuti.  Malam hari ini menghadirkan seorang guru besar bidang Akidah dan Filsafat Islam yakni Profesor DR. Ngainun Naim. Mari terlebih dulu kita mengenal beliau

 Riwayat Pendidikan Profesor DR. Ngainun Naim.

Pendidikan dasar diselesaikan oleh Ngainun Naim di SDN Sambidoplang Sumbergempol Tulungagung (1988), kemudian melanjutkan ke MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung (1991), lalu melanjutkan ke MAN Denanyar Jombang yang ada di PP Mamba’ul Ma’arif (1994). Tahun 1994-1996 melanjutkan studi S-1 di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Karena satu dan lain hal, jenjang S-1 diselesaikan di STAIN Tulungagung (1998). Tahun 2000 melanjutkan jenjang magister di Universitas Islam Malang yang diselesaikan pada tahun 2002. Mulai tahun 2007 kuliah S-3 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang diselesaikan pada tahun 2011.

Begitu banyak hasil karya tulisnya. Baik berbentuk Publikasi ilmiah: Jurnal Akademik dan Simposium, Buku, maupun Chapter Buku.Beliau tinggal di Desa Parakan RT 11 RW 04 Kec/Kab Trenggalek, dengan istri bernama Elly Ariawati, S.Sos., S.P., M.Si. Memiliki 3orang anak Qubba Najwa Ilman Naim Nehan Athaya Naim (Almagfur lahu) Leiz Azfar Tsaqif Naim

Pertemuan malam ini   dibuka dengan salam Assalamu ‘alaikum. Wr.Wb oleh moderator, Dan mendoakan untuk kesehatan para peserta Belajar Menulis

Moderator memperkenalkan dir, Beliau Bapak  Dail Ma’ruf, M.Pd  yang biasa disapa Pak Dail yang membersamai peserta Belajar Menulis Asuhan Om Jay gelombang 25 dan 26.

Moderator  menyampaikan terima kasih kepada Om Jay yang memberikan banyak kesempatan kepada moderator untuk bisa jadi penulis dan menghasilkan banyak karya buku.  Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para narasumber dan Tim Solid Om Jay yang selalu siap berkolaborasi kembangkan kemampuan literasi para Guru Hebat se-Nusantara juga profesi  lain yang  juga ikut kelas BM.

Kedua moderator dan semua Tim Solid Om Jay menyampaikan selamat Kepada Om Jay yang  besok  akan sidang disertasi  terbuka. Semoga lancar dan dimudahkan. Menjadi Doktor Ilmu Pendidikan dengan keahlian di bidang Bloger Kolaboratif dalam meningkatkan prestasi Siswa.

Kepada teman – teman semua yang pada pukul 10. 30 WIB bisa luangkan waktu untung gabung di zoom meeting UJIAN TERBUKA Om Jay.

Join Zoom Meeting :

https://us06web.zoom.us/j/82600706814?pwd=RzROdHpSNHVISGE0ZTY4OHNDTExKdz09

Meeting ID: 826 0070 6814 Passcode: PASCAUNJ

Ketiga disampaikan bahwa  materi kita malam ini adalah materi yang luar biasa. Macam  cuci otak.  Betul ini akan dicuci otak oleh narasumber kita Prof. Dr. Ngainun Naim. Mind set kita yang lama yang menyatakan Menulis Itu Sulit akan direset  dan diubah menjadi Menulis Itu Mudah.

Seperti biasa akan dibagi menjadi 2 sesi : sesi pertama penyampaian materi dan sesi kedua tanya jawab.

Sebelum memulai acara, diawali dengan doa bersama. Bagi yang muslim baca surat al fatihah dan bagi agama lain menyesuaikan. Materi kita malam Ini : Menulis Itu Mudah ... Saya dan sebagian besar kita memandang itu guyonan. karena merasa yakin menulis itu susah. Bagaimana penjelasannya. Mari simak penjelasan Profesor.

Menulis itu mudah? Iya dan tidak itu tergantung prasyaratnya. Jika terpenuhi akan mudah. Jika tidak ya tetap sulit.

Apa saja persyaratan supaya menjadi mudah MENULIS?

·         Syarat pertama: bisa membaca

Insyaallah syarat pertama ini semua sudah lolos. Buktinya semua bisa membaca, asik berinteraksi, asyik menulis WA dan sebagainya. Membaca sebagai kemampuan, saya yakin kita semua bisa, tetapi membaca sebagai kebiasaan, itu yang harus dibiasakan. Jika ingin mudah menulis maka mulai sekarang mari biasakan untuk membaca. Membaca tidak perlu lama tetapi berulangkali. Sekali membaca cukup 10-15 menit. Buku ditutup lalu direnungkan. JIka ada yang dirasa penting, dicatat walaupun hanya satu kalimat. Namanya dicatat itu bukan memindah isi buku tetapi menulis versi kita. Sehingga kita punya catatan dari apa yang dibaca. Misalnya membaca satu bagian buku tentang Pembelajaran di Era Pandemi. Setelah membaca kita merenung, lalu menemukan kesimpulan. Setelah beres 1 buku dibaca buat macam resensi, misalnya kesimpulannya begini: pembelajaran online memunculkan tradisi baru dalam pendidikan Indonesia. Kesimpulan yang original versi pembaca. Nah, kumpulan catatan itu kalau sudah terkumpul bisa menjadi modal untuk membuat resensi. Itu prasyarat pertama mentradisikan membaca. Membaca itu syarat menulis. Mustahil bisa menulis yang konsisten tanpa membaca.

·         Prasyarat kedua: praktik menulis.

Menulis itu DUNIA PRAKTIK Artinya, jika ingin jadi penulis ya harus menulis. Ikut grup semacam ini adalah SARANA, bukan TUJUAN.bukan diikirkan tapi action. Jadi setelah kegiatan biasakan untuk segera menulis.Kenapa harus segera?

Jangan berpikir tulisan kita kurang bagus dan sebagainya. Dalam menulis ada MOMENTUM. Segera menulis berarti mengikat pengetahuan dan pengalaman. Semakin lama akan semakin hilang.

contoh tulisan narasumber Profesor DR. Ngainun Naim. https://www.spirit-literasi.id/2022/04/jejak-dari-bukittinggi-dari-ngarai.html.

Ini catatan perjalanan narasumber ke Bukittinggi akhir Maret lalu.

Tulisan tersebut dibuat awalnya dalam bentuk tulisan tangan. Dan membuatnya di ruang tunggu Bandara Internasional Minangkabau. Lalu transit di Jakarta. Selesai di pesawat menuju Surabaya. Segera menulis biar tidak hilang momentum yang masih diingat. di sini yang memungkinkan saya mudah untuk menulis.

bukti : di tulis di buku agenda.

Tanggal 2 Juni lalu narasumber diminta Orasi Ilmiah di kampus. Temanya INTEGRASI, MORALITAS, DAN MASA DEPAN BANGSA. Sorenya beliau membuat catatan terkait beberapa bagian yang diceramahkan. Bisa dibaca di tautan berikut. https://www.kompasiana.com/ngainunnaim.berbagi/6298b8e1bb44866b3d690d12/integritasmu-penentu-masa-depanmu Yang merupakan buku buku pemberian panitia kemudian dijadikan sebagai buku untuk menulis artikelDan aktifitas harian pun jadi tulisan yang manfaat bagi pembaca dan panitia pasti bahagia dipakai bukunya.

·         Prasayarat ketiga menulis mudah: Tahu apa yang ditulis.

Maka menulis kegiatan harian, perjalanan, pengalaman itu mudah. Soalnya kita mengalami sendiri dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan

Ini contohnya: pengalaman naik grab dengan sopir Nasrani

[20.01, 6/6/2022] DAIL MA RUF: https://www.spirit-literasi.id/2021/12/nasrani-ingin-masuk-banser.html Narasumber menuliskan catatan itu di warung kopi dalam perjalanan pulang

·         Syarat keempat: Nikmati proses menulis

Apapun kalau dinikmati, akan mudah.Tapi jika kita tidak menikmati, ya berat.Harus dinikmati prosesnya --- jadi dibawa happy saat menulis

·         Prasyarat kelima: NGEMIL.

Menulis  dibuat dalam perjalanan  dan isinya membuat kita terinspirasi

Nulis itu tidak harus sekali jadi bisa di cicil. Ini rangkaian dengan prasyarat sebelumnya: nikmati. Jadi bisa dicicil. Menulis catatan perjalanan di Bukittinggi itu, bisa lima sampai tujuh kali duduk.Sedikit tapi konsisten.

Itu lima prasyarat agar mudah menulis.LUAR BIASA, SYARAT menjadi penulis itu mudah ada 5 sama dengan jari 1 tangan kita

 

Sesi berikutnya adalah Tanya jawab

P1 : Saya bekerja dari jam 6.00- 16.00, manakah waktu yang paling baik untuk menulis? Apakah pagi, siang, sore, malam atau saat libur? Supaya bisa jaga kesehatan juga.

J: Usahakan bangun barang setengah jam lebih pagi. Saat itu tubuh masih fresh. Setelah ibadah bisa dipakai menulis. Setengah jam itu jika dilakukan secara konsisten sudah sangat bagus. Pagi itu tubuh segar. Kalau malam, tubuh sudah capek. Biasanya ngantuk. Nulisnya jadi kurang fokus. Ini harus dilakukan setiap hari. Libur atau tidak, tetap nulis. Mungkin awalnya agak berat. Tapi kalau sudah terbiasa, akan enjoy. Selamat mencoba.

 

P2 : Dari 5 syarat itu. Pertanyaan saya : bagaimana Menjadikan menulis itu sebagai habit dan budaya harian?

J:  Dalam teori, semua kebiasaan diawali dengan paksaan. Misalnya, saya fasih menulis dalam bahasa Indonesia karena dipaksa oleh keadaan. Sekarang ini ketika sudah rutin dilakukan ya tidak ada paksaan lagi. Kuncinya awalnya memaksa diri, lama-lama akan terbiasa.

 

P3 :      1. Jenis tulisan yg ditulis prof Naim tulisan nya jenis apa?

2. Apakah dialog dlm setiap tulisan harus selalu ada

 

P4 : Assalamualaikum Prof. Saya ingin menanyakan yang berkaiyltan dengan persyaratan menulis mudah yabg no. 5  Menulis konsisten.  Tidak sekali jadi. Harus menyicil. Bagaimana jika dicicil nanti kalimat kita tidak nyambung lagi dengan ide yg di awal.  Kemuadian bagaimana caranya menulis tidak panjang tapi bermakna

Terimakasih. Mohon pencerahannya🙏

J: Jadi menulis itu ada satu tahap setelahnya yaitu EDIT. Nanti tulisan yang sudah selesai kita baca, cermati. di situ yang kurang nyambung kita sambung-sambungkan. Awalnya mungkin belum nyambung tapi nantinya akan tersambung. Hanya butuh proses dan kebiasaan saja.

Biodata narasumber dalam versi film. https://www.youtube.com/watch?v=xliu1sCtkAQ&t=80s

 

P5 : Assalamualaikum ingin bertanya pak. Apa yang melatar belakangi bapak terjun sebagai penulis.

 J: Di video ini ada sebagian jawabannya. Jadi dulu menulis karena miskin. Betul-betul nggak ada duit. Sekolah hampir tidak lulus. Seiring waktu saya menulis sebagai klangenan. Sebagai cara berbahagia karena bisa berbagi pengetahuan kepada orang lain. Dulu saya berjuang nulis di berbagai media untuk mengejar honor.

 

P6 : Saya sering kesulitan ketika harus menulis sesuatu yang tidak sesuai dengan yang syaa rasakan dan yang syaa alami.Bagaimana liat2 agar kita intens menulis walau dalam kondisi apapun. Saya juga sangat kesulitan ketika harus menulis sesuatu yang berbau ilmiah

J: Terima kasih. Pertama-tama coba kelola rasa. Coba biasakan atau kalau mungkin sukai. Tidak mudah memang tetapi bisa diusahakan. Semuanya memang butuh proses. Demikian juga dengan menulis ilmiah.

 

P7 : Assalamualaikum. Selain lima prasyarat menulis itu mudah, apakah ada syarat agar kita konsisten dalam menulis. Kedua setiap kali saya menulis saya merasa kurang percaya diri dengan tulisan saya. Bagaimana mengatasi rasa minder yang saya alami sehingga saya lebih bergairah dalam menulis? Terima kasih Prof. wassalam

 

P8 : Terkait menulis itu tidak harus sekali jadi, apa  malah tidak jadi bumerang? Jadi kehilangan momentum atau mood? Bagaimana menyiasatinya?

Kemuadian bagaimana caranya menulis tidak panjang tapi bermakna

J: https://ngainun-naim.blogspot.com/2020/07/palangka-raya-yang-terus-berbenah.html. 

Ya dibuat dulu. Diedit. Diperbaiki. Begitu tahapan untuk menulis bermakna.

dinikmati prosesnya ---- makin sering nulis makin bermakna kata-katanya

 

P9 : Assalamualaikum. Selamat malam Bapak Ngainun. Membaca profil Bapak saya bangga  berkenalan dengan narasumber yang memiliki berjuta prestasi dansegunung  literasi . Saya tidak bisa sekejap membacanya. Luar biasa Bapak, berbagi ilmu dan pengalamannya.

1.Bagaimana memanfaatkan waktu menulis selesai melakukan kegiatan sedangkan ada situasi yang meng-cut untuk kegiatan lain. Mohon berbagi strategi Pak.

2. Bagaimana memudahkan  ide tulisan mengalir dengan baik sehingga selesai paragragf demi paragraph terutama dalam genre opini/ ilmiah. (audio)

 Pantun utk Narasumber :

Jalan jalan ke Trenggalek

Tidak lupa beli kain tenun

Malam ini tak terasa capek

Karena semangat simak materi Prof. Ngainun

Moderator: Dari Saya : Bagaimanakah pengalaman Prof. Apakah dengan makin banyaknya karya. Baik buku maupun tulisan di media cetak maupun On line. Apakah Bapak merasa bahagia??Mengapa Bahagia pak dengan menulis?

J: berkah = bertambahnya kebaikan.

Moderator: Subhanallah. Prestasi murni tanpa joki dan suap menyuap.Terus berbagi ilmu lewat tulisansangat menginspirasi dan sarat makna

 

P 10: Jika kita menulis sedikit demi sedikit dan ter jeda waktu yg cukup lama.  Apakah tidak mempengaruhi gaya bahasa kita?


x

P.11.Hasil tulisan dikatakan baik dan menarik itu bagaimana.

P. 12. Bagaimana caranya untuk bisa menilis kembali pengalaman harian yang tertulis di dalam buku harian atau ingatan tentang peristiwa mendalam menjadi sebuah tulisan yang menarik seperti tulisan bapak prof.Bagaimana cara membaginya dalam judul tulisan. Karena peristiwanya kan macem macem pak. Setiap hari beda-beda.

J:  Menulis iu mudah kuncinya kita yang membuatnya mudah Mari menulis jangan hanya berpikir tentang menulis tapi mari kita praktikkan menulis. Nara sumber  memberi contoh buku yang berisi ingatan dan kenangan tentang almarhum Bapaknya

 

Closing statement Narasumber

Menulis Itu Mudah. Kuncinya kita yang membuatnya mudah. Mari menulis. Jangan hanya berpikir tentang menulis tetapi mari praktik menulis.

Pertemuan diakhiri closing statementnarasumber dan ucapan terimakasih nara sumber serta doa semoga jadi ilmu yang manfaat, dan pahalanya terus mengalir.sehat selalu dan terus bisa berbagi Ilmu dan semangat Literasi pada kami.

Tepat pukul  pukul 21.00 wib  moderator menutup kegiatan belajar menulis.

Salam Literasi…

Kebumen, 6 Juni 2022

Maryani

 

 

3 komentar:

  1. Luar biasa, resmenya bagus, runtut, tetaplah semangat . Salam Literasi

    BalasHapus
  2. Terima kasih sdh membuat resume dgn baik.
    Semoga 5 syarat bisa menulis jadi mudah bisa terpenuhi
    Dan bisa punya buku karya sendiri

    BalasHapus

Cahaya Doa

 Cahaya Doa Ada gelora yang dahsyat Berkecamuk dalam amarah  Memendam segala rasa Dan tumpah dalam kata Engkau yang kini berdiam di hati ...