Resume Pertemuan Ke-9
Belajar Menulis
Menulis itu Mudah
Oleh
Maryani
Resume
Pelatihan Belajar Menulis
Pertemuan : 9
Hari
/ Tanggal : Senin , 6 Juni 2022
Waktu : Pukul 19.00
Gelombang : 26
Narasumber : Prof. DR. Ngainun Naim
Moderator : Dail Maruf, M.Pd.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirahmanirahiim
Alhamdulillah malam ini masih
bisa mengikuti pelatihan menulisBM 26. Semakin
asyik materinya. Dari hari ke hari selalu saja ada hal baru yang sangat menarik
dari BM 26 yang saya ikuti. Malam hari ini menghadirkan seorang guru besar
bidang Akidah dan Filsafat Islam yakni Profesor DR. Ngainun Naim. Mari terlebih
dulu kita mengenal beliau
Pendidikan
dasar diselesaikan oleh Ngainun Naim di SDN Sambidoplang Sumbergempol
Tulungagung (1988), kemudian melanjutkan ke MTsN Tunggangri Kalidawir
Tulungagung (1991), lalu melanjutkan ke MAN Denanyar Jombang yang ada di PP
Mamba’ul Ma’arif (1994). Tahun 1994-1996 melanjutkan studi S-1 di IAIN Sunan
Ampel Surabaya. Karena satu dan lain hal, jenjang S-1 diselesaikan di STAIN
Tulungagung (1998). Tahun 2000 melanjutkan jenjang magister di Universitas Islam Malang yang diselesaikan pada tahun 2002. Mulai tahun 2007 kuliah S-3 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
yang diselesaikan pada tahun 2011.
Begitu banyak hasil karya tulisnya. Baik berbentuk Publikasi ilmiah: Jurnal Akademik dan Simposium, Buku, maupun Chapter Buku.Beliau tinggal di Desa Parakan RT 11 RW 04 Kec/Kab Trenggalek, dengan istri bernama Elly Ariawati, S.Sos., S.P., M.Si. Memiliki 3orang anak Qubba Najwa Ilman Naim Nehan Athaya Naim (Almagfur lahu) Leiz Azfar Tsaqif Naim
Pertemuan malam ini dibuka
dengan salam Assalamu ‘alaikum. Wr.Wb oleh moderator, Dan mendoakan untuk
kesehatan para peserta Belajar Menulis
Moderator
memperkenalkan dir, Beliau Bapak Dail
Ma’ruf, M.Pd yang biasa disapa Pak Dail yang
membersamai peserta Belajar Menulis Asuhan Om Jay gelombang 25 dan 26.
Moderator
menyampaikan terima kasih kepada Om Jay
yang memberikan banyak kesempatan kepada moderator untuk bisa jadi penulis dan
menghasilkan banyak karya buku. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada para narasumber dan Tim Solid Om Jay yang
selalu siap berkolaborasi kembangkan kemampuan literasi para Guru Hebat
se-Nusantara juga profesi lain yang juga ikut kelas BM.
Kedua moderator dan semua Tim Solid Om
Jay menyampaikan selamat Kepada Om Jay yang
besok akan sidang disertasi terbuka. Semoga lancar dan dimudahkan. Menjadi
Doktor Ilmu Pendidikan dengan keahlian di bidang Bloger Kolaboratif dalam
meningkatkan prestasi Siswa.
Kepada
teman – teman semua yang pada pukul 10. 30 WIB bisa luangkan waktu untung
gabung di zoom meeting UJIAN TERBUKA Om Jay.
Join
Zoom Meeting :
https://us06web.zoom.us/j/82600706814?pwd=RzROdHpSNHVISGE0ZTY4OHNDTExKdz09
Meeting ID: 826 0070 6814 Passcode: PASCAUNJ
Ketiga disampaikan bahwa materi kita malam ini adalah materi yang luar
biasa. Macam cuci otak. Betul ini akan dicuci otak oleh narasumber
kita Prof. Dr. Ngainun Naim. Mind set kita yang lama yang menyatakan Menulis
Itu Sulit akan direset dan diubah
menjadi Menulis Itu Mudah.
Seperti
biasa akan dibagi menjadi 2 sesi : sesi pertama penyampaian materi dan sesi
kedua tanya jawab.
Sebelum memulai acara, diawali dengan
doa bersama. Bagi yang muslim baca surat al fatihah dan bagi agama lain
menyesuaikan. Materi kita malam Ini : Menulis Itu Mudah ... Saya dan
sebagian besar kita memandang itu guyonan. karena merasa yakin menulis
itu susah. Bagaimana penjelasannya. Mari simak penjelasan Profesor.
Menulis
itu mudah? Iya dan tidak itu tergantung prasyaratnya. Jika terpenuhi akan
mudah. Jika tidak ya tetap sulit.
Apa
saja persyaratan supaya menjadi mudah MENULIS?
·
Syarat
pertama: bisa membaca
Insyaallah syarat pertama ini semua
sudah lolos. Buktinya semua bisa membaca, asik berinteraksi, asyik menulis WA
dan sebagainya. Membaca sebagai kemampuan, saya yakin kita semua
bisa, tetapi membaca sebagai kebiasaan, itu yang harus
dibiasakan. Jika ingin mudah menulis maka mulai sekarang mari biasakan untuk
membaca. Membaca tidak perlu lama tetapi berulangkali. Sekali membaca cukup
10-15 menit. Buku ditutup lalu direnungkan. JIka ada yang dirasa penting,
dicatat walaupun hanya satu kalimat. Namanya dicatat itu bukan memindah isi
buku tetapi menulis versi kita. Sehingga kita punya catatan dari apa yang
dibaca. Misalnya membaca satu bagian buku tentang Pembelajaran di Era Pandemi. Setelah
membaca kita merenung, lalu menemukan kesimpulan. Setelah beres 1 buku dibaca
buat macam resensi, misalnya kesimpulannya begini: pembelajaran online
memunculkan tradisi baru dalam pendidikan Indonesia. Kesimpulan yang original
versi pembaca. Nah, kumpulan catatan itu kalau sudah terkumpul bisa menjadi
modal untuk membuat resensi. Itu prasyarat pertama mentradisikan membaca. Membaca
itu syarat menulis. Mustahil bisa menulis yang konsisten tanpa membaca.
·
Prasyarat
kedua: praktik menulis.
Menulis itu DUNIA PRAKTIK Artinya,
jika ingin jadi penulis ya harus menulis. Ikut grup semacam ini adalah SARANA,
bukan TUJUAN.bukan diikirkan tapi action. Jadi setelah kegiatan biasakan untuk
segera menulis.Kenapa harus segera?
Jangan
berpikir tulisan kita kurang bagus dan sebagainya. Dalam menulis ada MOMENTUM.
Segera menulis berarti mengikat pengetahuan dan pengalaman. Semakin lama akan
semakin hilang.
contoh
tulisan narasumber Profesor DR. Ngainun Naim. https://www.spirit-literasi.id/2022/04/jejak-dari-bukittinggi-dari-ngarai.html.
Ini
catatan perjalanan narasumber ke Bukittinggi akhir Maret lalu.
Tulisan tersebut dibuat awalnya dalam
bentuk tulisan tangan. Dan membuatnya di ruang tunggu Bandara Internasional
Minangkabau. Lalu transit di Jakarta. Selesai di pesawat menuju Surabaya. Segera
menulis biar tidak hilang momentum yang masih diingat. di sini yang
memungkinkan saya mudah untuk menulis.
bukti
: di tulis di buku agenda.
Tanggal 2 Juni lalu narasumber diminta
Orasi Ilmiah di kampus. Temanya INTEGRASI, MORALITAS, DAN MASA DEPAN BANGSA.
Sorenya beliau membuat catatan terkait beberapa bagian yang diceramahkan. Bisa dibaca
di tautan berikut. https://www.kompasiana.com/ngainunnaim.berbagi/6298b8e1bb44866b3d690d12/integritasmu-penentu-masa-depanmu
Yang merupakan buku buku pemberian panitia kemudian dijadikan sebagai buku
untuk menulis artikelDan aktifitas harian pun jadi tulisan yang manfaat bagi
pembaca dan panitia pasti bahagia dipakai bukunya.
·
Prasayarat
ketiga menulis mudah: Tahu apa yang ditulis.
Maka
menulis kegiatan harian, perjalanan, pengalaman itu mudah. Soalnya kita
mengalami sendiri dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan
Ini
contohnya: pengalaman naik grab dengan sopir Nasrani
[20.01,
6/6/2022] DAIL MA RUF: https://www.spirit-literasi.id/2021/12/nasrani-ingin-masuk-banser.html
Narasumber menuliskan catatan itu di warung kopi dalam perjalanan pulang
·
Syarat
keempat: Nikmati proses menulis
Apapun
kalau dinikmati, akan mudah.Tapi jika kita tidak menikmati, ya berat.Harus
dinikmati prosesnya --- jadi dibawa happy saat menulis
·
Prasyarat
kelima: NGEMIL.
Menulis
dibuat dalam perjalanan dan isinya membuat kita terinspirasi
Nulis
itu tidak harus sekali jadi bisa di cicil. Ini rangkaian dengan prasyarat
sebelumnya: nikmati. Jadi bisa dicicil. Menulis catatan perjalanan di
Bukittinggi itu, bisa lima sampai tujuh kali duduk.Sedikit tapi konsisten.
Itu lima prasyarat agar mudah menulis.LUAR
BIASA, SYARAT menjadi penulis itu mudah ada 5 sama dengan jari 1 tangan kita
Sesi
berikutnya adalah Tanya jawab
P1
: Saya bekerja dari jam 6.00- 16.00, manakah waktu yang paling baik untuk
menulis? Apakah pagi, siang, sore, malam atau saat libur? Supaya bisa jaga
kesehatan juga.
J:
Usahakan bangun barang setengah jam lebih pagi. Saat itu tubuh masih fresh.
Setelah ibadah bisa dipakai menulis. Setengah jam itu jika dilakukan secara
konsisten sudah sangat bagus. Pagi itu tubuh segar. Kalau malam, tubuh sudah
capek. Biasanya ngantuk. Nulisnya jadi kurang fokus. Ini harus dilakukan setiap
hari. Libur atau tidak, tetap nulis. Mungkin awalnya agak berat. Tapi kalau
sudah terbiasa, akan enjoy. Selamat mencoba.
P2
: Dari 5 syarat itu. Pertanyaan saya : bagaimana Menjadikan menulis itu sebagai
habit dan budaya harian?
J: Dalam teori, semua kebiasaan diawali dengan
paksaan. Misalnya, saya fasih menulis dalam bahasa Indonesia karena dipaksa
oleh keadaan. Sekarang ini ketika sudah rutin dilakukan ya tidak ada paksaan
lagi. Kuncinya awalnya memaksa diri, lama-lama akan terbiasa.
P3
: 1. Jenis tulisan yg ditulis prof
Naim tulisan nya jenis apa?
2. Apakah dialog dlm setiap tulisan
harus selalu ada
P4
: Assalamualaikum Prof. Saya ingin menanyakan yang berkaiyltan dengan
persyaratan menulis mudah yabg no. 5
Menulis konsisten. Tidak sekali
jadi. Harus menyicil. Bagaimana jika dicicil nanti kalimat kita tidak nyambung
lagi dengan ide yg di awal. Kemuadian
bagaimana caranya menulis tidak panjang tapi bermakna
Terimakasih.
Mohon pencerahannya🙏
J:
Jadi menulis itu ada satu tahap setelahnya yaitu EDIT. Nanti tulisan yang sudah
selesai kita baca, cermati. di situ yang kurang nyambung kita
sambung-sambungkan. Awalnya mungkin belum nyambung tapi nantinya akan
tersambung. Hanya butuh proses dan kebiasaan saja.
Biodata
narasumber dalam versi film. https://www.youtube.com/watch?v=xliu1sCtkAQ&t=80s
P5
: Assalamualaikum ingin bertanya pak. Apa yang melatar belakangi bapak terjun
sebagai penulis.
J: Di video ini ada sebagian jawabannya. Jadi
dulu menulis karena miskin. Betul-betul nggak ada duit. Sekolah hampir tidak
lulus. Seiring waktu saya menulis sebagai klangenan. Sebagai cara
berbahagia karena bisa berbagi pengetahuan kepada orang lain. Dulu saya
berjuang nulis di berbagai media untuk mengejar honor.
P6
: Saya sering kesulitan ketika harus menulis sesuatu yang tidak sesuai dengan
yang syaa rasakan dan yang syaa alami.Bagaimana liat2 agar kita intens menulis
walau dalam kondisi apapun. Saya juga sangat kesulitan ketika harus menulis
sesuatu yang berbau ilmiah
J:
Terima kasih. Pertama-tama coba kelola rasa. Coba biasakan atau kalau mungkin
sukai. Tidak mudah memang tetapi bisa diusahakan. Semuanya memang butuh proses.
Demikian juga dengan menulis ilmiah.
P7
: Assalamualaikum. Selain lima prasyarat menulis itu mudah, apakah ada syarat
agar kita konsisten dalam menulis. Kedua setiap kali saya menulis saya merasa
kurang percaya diri dengan tulisan saya. Bagaimana mengatasi rasa minder yang
saya alami sehingga saya lebih bergairah dalam menulis? Terima kasih Prof.
wassalam
P8
: Terkait menulis itu tidak harus sekali jadi, apa malah tidak jadi bumerang? Jadi kehilangan
momentum atau mood? Bagaimana menyiasatinya?
Kemuadian
bagaimana caranya menulis tidak panjang tapi bermakna
J:
https://ngainun-naim.blogspot.com/2020/07/palangka-raya-yang-terus-berbenah.html.
Ya
dibuat dulu. Diedit. Diperbaiki. Begitu tahapan untuk menulis bermakna.
dinikmati
prosesnya ---- makin sering nulis makin bermakna kata-katanya
P9
: Assalamualaikum. Selamat malam Bapak Ngainun. Membaca profil Bapak saya
bangga berkenalan dengan narasumber yang
memiliki berjuta prestasi dansegunung
literasi . Saya tidak bisa sekejap membacanya. Luar biasa Bapak, berbagi
ilmu dan pengalamannya.
1.Bagaimana
memanfaatkan waktu menulis selesai melakukan kegiatan sedangkan ada situasi
yang meng-cut untuk kegiatan lain. Mohon berbagi strategi Pak.
2.
Bagaimana memudahkan ide tulisan
mengalir dengan baik sehingga selesai paragragf demi paragraph terutama dalam
genre opini/ ilmiah. (audio)
Pantun utk Narasumber :
Jalan
jalan ke Trenggalek
Tidak
lupa beli kain tenun
Malam
ini tak terasa capek
Karena
semangat simak materi Prof. Ngainun
Moderator:
Dari Saya : Bagaimanakah pengalaman Prof. Apakah dengan makin banyaknya karya.
Baik buku maupun tulisan di media cetak maupun On line. Apakah Bapak merasa
bahagia??Mengapa Bahagia pak dengan menulis?
J:
berkah = bertambahnya kebaikan.
Moderator:
Subhanallah. Prestasi murni tanpa joki dan suap menyuap.Terus berbagi ilmu
lewat tulisansangat menginspirasi dan sarat makna
P
10: Jika kita menulis sedikit demi sedikit dan ter jeda waktu yg cukup
lama. Apakah tidak mempengaruhi gaya
bahasa kita?
x
P.11.Hasil
tulisan dikatakan baik dan menarik itu bagaimana.
P.
12. Bagaimana caranya untuk bisa menilis kembali pengalaman harian yang
tertulis di dalam buku harian atau ingatan tentang peristiwa mendalam menjadi
sebuah tulisan yang menarik seperti tulisan bapak prof.Bagaimana cara
membaginya dalam judul tulisan. Karena peristiwanya kan macem macem pak. Setiap
hari beda-beda.
J: Menulis iu mudah kuncinya kita yang
membuatnya mudah Mari menulis jangan hanya berpikir tentang menulis tapi mari
kita praktikkan menulis. Nara sumber
memberi contoh buku yang berisi ingatan dan kenangan tentang almarhum
Bapaknya
Closing
statement Narasumber
Menulis
Itu Mudah. Kuncinya kita yang membuatnya mudah. Mari menulis. Jangan hanya
berpikir tentang menulis tetapi mari praktik menulis.
Pertemuan
diakhiri closing statementnarasumber dan ucapan terimakasih nara sumber serta
doa semoga jadi ilmu yang manfaat, dan pahalanya terus mengalir.sehat selalu
dan terus bisa berbagi Ilmu dan semangat Literasi pada kami.
Tepat pukul pukul 21.00 wib moderator menutup kegiatan belajar menulis.
Salam
Literasi…
Kebumen,
6 Juni 2022
Maryani
Luar biasa, resmenya bagus, runtut, tetaplah semangat . Salam Literasi
BalasHapusTerima kasih sdh membuat resume dgn baik.
BalasHapusSemoga 5 syarat bisa menulis jadi mudah bisa terpenuhi
Dan bisa punya buku karya sendiri
Aamiin terimalasih Pak Dail Maruf
Hapus