Rabu, 29 Juni 2022

Resume Pertemuan Ke-19 Pemasaran Buku

 

Resume Pertemuan Ke-19

Belajar Menulis:

Pemasaran Buku

Oleh

Maryani

 


 

Resume Pelatihan Belajar Menulis

Pertemuan                 : 19

Hari / Tanggal           : Rabu, 29 Juni 2022

Waktu                         : Pukul, 19.00 s.d. 21.00

Gelombang                 : 26

Narasumber              : Agus Subardana, S.E, M.M.

Moderator                 : Sigid Purwo Nugroho

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirahmanirahiim

Alhamdulillah teman-teman dalam pertemuan ke-19 ini Alloh masih berikan karunianya hingga dapat mengikuti pembelajaran menulis dengan baik. Pelatihan kali ini menghadirkan Narasumber dari Penerbit Andi

 

Hari ini Rabu, 29 Juni 2022, kita memasuki pertemuan ke-19 dari 30 pertemuan. Alhamdulillah saya tergabung dalam kelas Belajar Menulis Gelombang 26 Grup Belajar Menulis PGRI sehingga banyak memperoleh ilmu perihal kepenulisan

Materi pertemuan malam ini adalah "Pemasaran Buku". Dimulai pukul 19.00 - 21.00. Seperti biasa pertemuan kali ini juga terdiri dari 4 sesi, yaitu :

1. Pembukaan

2. Paparan materi

3. Tanya jawab

4. Penutup

 

Peserta Kelas BM PGRI Gelombang 25 & 26, terus semangat untuk menulis dan  berkarya  mempersiapkan naskah buku solo sebagai salah satu syarat lulus dari Pelatihan Belajar Menulis. Draft untuk buku solo segera rampungkan kemudian disatukan dalam satu file agar memudahkan dalam penyusunan naskah.

Juga  menyiapkan daftar isi, prakata, sinopsis dan semua perlengkapan naskah buku solo. Di Kelas BM Gelombang 25 & 26 diberikan kebebasan untuk memilih Penerbit untuk menerbitkan buku solo, termasuk ke Penerbit Andi.

CV Narasumber,



Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari jenis – jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1.      Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2.      Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Strategi Pemasaran

A.      Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line )

1.      Pentingnya Transformasi Digital

Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, Cara belajar – mengajar ,  kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strateginya yang utama yang kita pakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku .

Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :

v  Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial

v  Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.

v  Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu

v  Menaikan penjualan dan profit

v  Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing

v  Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan

v  Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli , menjadikan tertarik beli ) , persepsi dan pendapat konsumen.

 

2.      Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Penerbit ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom , Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik ...

B.      Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :

1.      Toko Buku

Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :

v  Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .

v  Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner

v  Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.

v  Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )

-           Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut yaitu melalui Kepala Toko nya d an Supervisor

            Contoh Display Buku dan Promo



 

2.      Directselling

Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

-           Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).

v    Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah

v    Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) di setiap wilayah Kota dan Kabupaten. Penerbit ANDI Offset mempunya 96 Cabang di Indonesia dari Aceh s.d Jayapura

Demikian yang dapat disampaikan Strategi pemasaran buku secara singkat , dan masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang terus berkembang.Penerbit Andi  sebagai “Tenaga pemasaran Buku “ sangat bangga sebagai ujung tombak dalam menyebarluaskan karya – karya tulisan ilmu pengetahuan yang sangat berdampak sekali melalui jalur non formal ikut serta dalam  menceraskan kehidupan bangsa Indonesia”.

Rangkuman sesi Tanya jawab

 

1.      Penerbit Andi merupakan penerbit Mayor sehingga tidak  menerbitkan buku hanya sebanyak 25 eks karena  penerbitannya berdasar aspek aspek penilaian dari ideoligi ilmu editorialnya, pasanya, reputasi  penulis dan berdasar kajian-kajian

2.      Hal penting yang menjadi pertimbangan menentukan strategi pemasaran adalah

v  Tentang target pasar jenis buku yang ditulis sesuai target pemasaran

v  Berdasar potensi pasar

3.      Pemasaran digital lebih disenangi daripada pemasaran tradisional  harus menilai dari sisi pelanggan dan dari sisi kualitas

4.      Cara kerja komunikasi pemasaran  terintegrasi dengan pihak produksi atau perusahaan Cara perusahaan mencapai komunikasi pemasaran yang terintegrasi yaitu penerbitan buku dulu kemudian berapa jumlah yang harus diterbitkan dan dimasukkan juga komunikasi terintegrasi dengan pihak produksi. Setelah selesai cetak, maka akan masuk departemen penjualan yg terkoneksi dengan tim marketing. Langkah pertama marketing adalah tahu tentang produk, hafal potensi produk tersebut kemana dan sasarannya untuk siapa, pintar menjalin hubungan dengan customer setelah itu bagaimana bisa closing. 

5.      Cara kerja komunikasi pemasaran dalam perusahaan adalah setiap tenaga marketing harus ada target kunjungan per hari rata-rata 4-8 kunjungan dan harus ada laporan.  

6.      Yang harus diketahui penulis sebelum menerbitkan buku adalah

v  Menulis hal-hal yang tidak kita kuasai

v  Tahu tentang potensi pasar 

v  Pemetaan dengan jelas

v  Persyaratan penerbitan buku

7.      Dalam menentukan penerbit kita lebih baik kita sesuai dengan genre nya  Penerbit mayor menerbitkan semua kategori.

8.      Untuk penerbitan buku oleh penerbit mayor,  sebagai penulis akan mendapat royalti.  Perjanjian/kontrak itu dibuat diawal kah atau setelah buku akan terbit Royalti atau perjanjian dilakukan di awal sebelum buku diterbitkab. Royalti dibeikan 6 bulan sekali antara 5-10% dari harga nilai buku tersebu.

Clossing Statement

v  Menulis adalah berjuang , Penulis adalah Pahlawan yang akan di kenang selama – lamanya. Lembaran karya adalah medan pertempuran, Pena adalah senjatanya.

v  "Buku adalah gudang ilmu, kuncinya adalah membaca. Membaca adalah jendela dunia”.

v  Marilah terus berkarya lewat tulisan yg dapat memberikan kebaikan kepada masyarakat

v  Satu kalimat motivasi dari BM 23 : Jangan takut melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dari satu langkah. Bermimpi, percaya dan buat itu terjadi, kita dapat melakukan apapun asalkan kita percaya. Jangan sembunyikan potensimu karena dengan potensi itulah engkau dihargai.

Terimakasih  kepada Narasumber dan Moderator .

Wassalamualaikum Wr Wb

Selamat malam dan salam literasi.

Kebumen, 29 Juni 2022

Maryani

 

Senin, 27 Juni 2022

Resume Pertemuan Ke-18 Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

 Resume Pertemuan Ke-18

Belajar Menulis:

Menerbitkan Buku Semakain Mudah

di Penerbit Indie

Oleh: Maryani


Resume Pelatihan Belajar Menulis

Pertemuan                 : 18

Hari / Tanggal           : Senin, 27 Juni 2022

Waktu                        : Pukul, 19.00 s.d. 21.00

Gelombang                 : 26

Narasumber    : Raimundus Brian Prasetyawan,  S. Pd.

Moderator                 : Mutmainah

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirahmanirahiim

Alahamdulillah teman-teman dalam pertemuan ke 18 ini Alloh masih berikan karunianya hingga dapat mengikuti pembelajaran menulis dengan baik. Pembelajaran melalui WAG ini menghadirkan narasumber-narasumber yang hebat.

 

Mari kita  himpun ribuan ilmu dari deretan huruf dan kata.Insyaalloh kita akan mendapatkan manfaat ilmu yang dapat kita gunakan dalam penerbitan buku Alhamdulillah saya yang tergabung dalam kelas Belajar Menulis Gelombang 26 Grup Belajar Menulis PGRI

Sahabat Nusantara di kelas Menulis tanpa sekat dan batas. Malam ini kita memasuki pertemuan ke 18 kembali Moderator  Mutmainah menemani  Narasumber dan peserta kelas Belajar Menulis. Semoga semangat kita tetap menyala untuk terus berkarya. Semoga niat tetap terjaga untuk menambah ilmu dari narasumber yamg luar biasa.

Kuliah malam ini seperti biasa dibagi menjadi 4 sesi

1. Pembukaan

2. Penjabaran Materi

3. Sesi Tanya Jawab

4. Penutup

 

Bambang Trimansyah

Penulis tidak pernah dilahirkan tetapi diciptakan, bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan.

"Allow yourself to be a beginner. No one starts off being excellent.”

Biarkan dirimu menjadi seorang pemula. Tidak ada yang baru memulai menjadi luar biasa🥰🥰🥰🥰

If you want to be a writer, you must do two things above all others: read a lot and write a lot. ”

Jika kamu ingin menjadi seorang penulis, kamu harus melakukan dua hal banyak membaca dan banyak menulis.

Menulis dan membaca merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan, amunisi seorang penulis adalah bacaannya. Tidak semangat menulis bisa jadi karena kurang membaca jika membaca sudah dilakukan tetapi masih saja sulit menulis cobalah membaca buku inspirasi atau bermain ke media sosial niscaya ide ide brilliant berjejer mengantri

Selanjutnya inilah  CV Narasumber

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd

Lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future".

Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di  Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer.

Penulis 3 buku solo dan 14 buku antologi, juga aktif di berbagai diberbaga pelatihan kelas menulis sebagai Narasumber. Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional. Relawan Pengurus Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Sejak tahun 2020, telah membuat pelatihan kelas dasar blogspot bagi guru-guru se-Indonesia. Sampai saat ini sudah dilaksanakan 5 angkatan. Profil Narasumber dapat dilihat di https://www.praszetyawan.com/p/profil.htm

"Semua orang akan mati, terkecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak”- Ali bin Abi Thalib

Malam ini memasuki pertemuan ke-18. Artinya,  tinggal 2 pertemuan lagi semua peserta  sudah boleh menyusun naskah resume untuk dijadikan buku solo hasil pelatihan. Ditambah 10 pertemuan motivasi sebagai penguatan.

Seperti yang kita ketahui buku merupakan muara akhir dari sebuah proses penulisan. Hasil tulisan kita tentu saja ingin bermuara menjadi sebuah buku, tetapi masih bingung kemana buku harus diterbitkan?

Apa saja yang menjadi syarat penerbitan buku?

Salah satu syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo. penerbit indie menjadi solusi karena kemudahan dalam menerbitkan buku. Namun juga harus memahami bagaimana ketentuan dan cara menerbitkan buku di penerbit indie.

 Kuliah malam narasumber mengupas tuntas sampai Menerbitkan Buku Semakain Mudah di Penerbit Indie. oleh  narasumber yang luar biasa Bapak Raimundus Brian Prasetyawan

Di setiap gelombang pelatihan narasumber selalu berharap banyak peserta yang akhirnya bisa menerbitkan buku solo setelah ikut pelatihan ini maka untuk mencapai harapan itu, salah satunya adalah dengan adanya materi seperti malam ini. Tentang menerbitkan buku di penerbit indie

Menerbitkan buku solo juga menjadi syarat lulus pelatihan ini. Maka perlu materi untuk bekal nanti menerbitkan buku solo

Narasumber  juga peserta pelatihan ini yaitu gelombang 4 pada Maret 2020 Dahulu tidak ada materi tentang penerbit indie seperti sekarang inipeserta mencari sendiri mau menerbitkan dimana

Sebelum lebih jauh, terima kasih juga kepada Omjay yang sudah membuat wadah pelatihan belajar menulis ini, sehingga para guru penulis se-Indonesia dapat terhubung dan saling mendukung

Materi

Sesuai tema malam ini,  Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ? Ya karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi.Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll.

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut Naskah pasti diterbitkan. Proses penerbitan mudah dan cepat

Mari simak lebih lanjut ciri-ciri penerbit indie


1.   Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan. Narasumber  sudah menerbitkan 3 buku solo. Semuanya di penerbit Indie.

Buku Pertama            : “Buku Blog Untuk Guru Era 4.0”

https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html

Buku Kedua   : “Aksi Literasi Guru Masa Kini”

https://www.praszetyawan.com/2020/06/buku-aksi-literasi-guru-masa-kini.html

Buku Ketiga   :”Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari”

https://www.praszetyawan.com/2020/10/buku-solo-terbaru-menerjang-tantangan.html

Penulis bisa memilih penerbit Seperti pertemuan kemarin ada penerbitnya Cak Imin bisa menjadi tambahan wawasan/referensi dalam memilih penerbit. Yang pasti, dalam pelatihan ini kita  bebas memilih penerbit manapun. Tidak ada kewajiban harus pakai penerbit tertentu

Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie

          Biaya penerbitan

          fasilitas penerbitan

          Batas maksimal jumlah halaman

          Ketentuan dan Biaya cetak ulang

          Apakah dapat Master PDF

          Jumlah buku yang didapat penulis

Jadi silakan hal-hal tersebut disesuaikan dengan kondisi/keinginan masing-masing

Untuk membantu menghubungkan ke penerbit indie silakan bisa disimak gambar di bawah ini


Saat itu (Juli 2020) peserta yang belum tahu mau menerbitkan buku di mana. Kemudian terdapat juga beberapa cerita kasus. Ada yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah betul-betul akan diterbitkan atau tidak. Ada juga yang menemukan penerbit namun biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta

Melihat kasus-kasus tersebut maka narasumber membantu peserta memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku.

Narasumber memiliki rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Depok dan Penerbit Malang. Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Hasil cetakannya bagus. Peserta  tidak perlu mengalami hambatan, karena ada yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit.

Peserta  memiliki kondisi dan keinginan yang berbeda-beda terhadap buku yang akan diterbitkan. Maka dicoba mengakomodir dengan menyediakan 2 penerbit tersebut yang bisa pilih.

Silakan lihat gambar berikut


Dari table tersebut dapat disimpulkan bahwa Penerbit Depok cocok bagi yang memang hanya sekedar menerbitkan buku saja, tidak berencana cetak ulang, sekadar untuk pribadi saja, sehingga  tidak perlu jumlah buku yang banyak. Maka biaya penerbitannya lebih terjangkau. Di sisi lain, Biaya penerbitan yang terbilang murah membuat biaya cetak ulang di penerbit Depok cukup lumayan.

Penerbit Malang cocok untuk bapak/ibu yang  berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok.

Terkait ketentuan menerbitkan buku di 2 penerbit rekanan tersebut, bisa lihat link-link postingan blog narasumber berikut

 https://www.praszetyawan.com/2021/09/ini-cara-menerbitkan-buku-dengan-mudah.html

https://www.praszetyawan.com/2021/10/murah-banget-menerbitkan-buku-ber-isbn.html

Bersyukur, 2 penerbit rekanan s tersebut tetap bisa mengeluarkan nomor ISBN walaupun sekarang ini menerbitkan buku ber-ISBN perlu waktu yang cukup lama (3-4 bulan)

kKelengkapan naskah yaitu:

1. cover ( judul buku dan nama penulis saja),

2. Prakata,

3. daftar isi (tanpa nomor halaman),

4. profil penulis,

5. sinopsis

Semuanya digabung dalam 1 file word

Tips dari narasumber,

1.  1. jangan menentukan deadline kapan buku harus terbit

2.  2. untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit bulan apa

3.   3. proses penerbitan buku hanya bisa ditunggu saja karena naskah yang masuk ke penerbit tidak hanya 1-2 saja. Tapi puluhan setiap bulannya belum lagi proses cetak sekitar 2 minggu karena menerbitkan buku bukan seperti fotocopy yang bisa sehari jadi hehe

https://pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com/2021/06/galeri-buku-karya-peserta-belajar.html


Selanjutnya sesi sesi tanya jawab.

P1. 

Terkait dengan ISBN, apakah dpt diartikan bahwa pada penerbit mayor  bisa mendapatkan ISBN, sedangkan pada penerbit Indie harus sesuai syarat yg diberlakukan baru bisa mendapatkan ISBN?

J.

Secara garis besar, Syarat yang ditentukan agar terbitan buku suatu penerbit mendapat ISBN adalah dipasarkan secara luas. Syarat ini sudah otomatis terpenuhi penerbit mayor karena memang bukunya dipasarkan secara luas. Sedangkan penerbit indie harus menyesuaikan syarat ini agar memenuhi ketentuan "dipasarkan secara luas". Maksud saay terkait penjualan buku bunda. Kalau penerbit mayor utk penjualannya kan di fasilitasi penerbit mayor, sedangkan penerbit Indie penjualan bukunya secara mandiri  lebih tepatnya penerbit indie memasarkan lewat web/medsos/marketplace yang dimiliki. Namun kalau dari situ saja kurang maksimal. Maka akan lebih terasa jika penulis yang memasarkan sendiri karena penulis tahu siapa target buku terbitannya

P2

1. Apa syaratnya agar naskah diterima  oleh penerbit Indie.

2. Bagaimana caranya menerbitkan buku sendiri.

3. Apa yang dimaksud dengan penerbit mayor dan penerbit minor

4. Dimana bisa dipasarkan buku yang dicetak oleh penerbit mayor dan penerbit minor.

5. Dimana naskah penulis pemula bisa diterbitkan.

6. Apakah buku penulis pemula bisa dipasarkan. Kalau bisa dimana ?

J

1. Tidak ada syarat. Tapi ikuti ketentuan dari penerbit indie tersebut

2. Maksudnya menerbitkan buku tanpa penerbit ? ya bisa saja. Namun cover, layout harus dikerjakan sendiri. Percetakan juga harus cari sendiri. Dan tidak bisa ber-ISBN

3. Penerbit mayor: gratis, tapi ada seleksi. Penerbit indie: tidak ada seleksi, tapi berbayar

4. Penerbit mayor: toko buku. Minor: web/medsos/marketplace penerbit

5. Di penerbit indie, kalau mau bisa di saya

6. Bisa. lewat medsos, share ke WA.

P3

Mohon pencerahan tentang kewajiban peserta pelatihan untuk membuat buku solo.

1.         Apakah diharuskan membuat buku solo tersebut?

2.         Yang saya dengar dari teman kalau hasil resum kita ini akan dibukukan menjadi             buku solo, apakah ini yang dimaksud ?

J

 1. Iya harus, jika ingin mendapat sertifikat pelatihan ini

2. Iya betul, untuk membuat buku solo bisa dari kumpulan tulisan resume selama pelatihan ini. Resume-resume tersebut digabung dalam 1 file word disertai kelengkapan naskah. Jadi deh naskah buku solo

P4

1. Saya baru mengetahui syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo,  Jika sampai pelatihan selesai, dan resume lengkap,  sementara buku solo kita belum terbit,  apakah tidak dianggap lulus?

2. Apakah menerbitkan buku indie,  dan ingin menjual nya,  kita memasarkan sendiri?

J

 1. Nah ini penting, dan perlu diperhatikan bapak/ibu peserta semuanya. Bahwa saya tidak pernah menyebutkan deadline kapan buku solo harus terbit. Jadi kapan saja buku solonya terbit, tetap bisa lulus. Karena saya memahami bahwa proses penerbitan itu perlu waktu yang tidak sebentar dan setiap penerbit beda-beda lama waktu penerbitannya, jadi jangan merasa pertemuan terakhir pelatihan adalah deadline buku solo, tidak ada ketentuan itu

2. akan lebih efektif jika kita yang menjualnya sendiri

P5

Jika saya mau menerbitkan buku

1. Apakah bisa memilih  cover sendiri dari luar penerbit pak Brian

2. Apakah include editing dari penerbit ?

3. Kalo tidak salah, penerbit menyerahkan dua buku kepada perpusnas, apakah dua buku itu ditanggung penerbit atau oleh penulis ?

4. Untuk ketentuan biaya ISBN dan qrcbn apakah berbeda ?

J

 1. bisa

2. Penerbit malang saja yang include editing

3. itu tanggung jawab penerbit.

4. ISBN dan QRCBN sama saja biayanya. Yang beda adalah lama waktu penerbitannya. ISBN lebih lama

P6

Haruskah menerbitkan buku dari hasil resume?

 J

Nah ini juga penting. Untuk syarat pelatihan ini, buku solo yang diterbitkan tidak harus dari hasil resume

boleh tema/genre bebas apapun, misalnya kumpulan cerpen/puisi/pantun, buku ajar, memoar kisah perjalanan hidup kita, dan lainnya, yang penting hanya ditulis oleh 1 orang (solo) yaitu diri kita sendiri

P7

Mana yang lebih baik penerbit depok apa penerbit malang

J

 tidak bisa dibandingkan mana yang lebih baik, karena masing-masing memiliki karakteristik tersendiri

silakan memilihnya sesuai kondisi/keinginan bapak/ibu

P8

1. Bagi tips dong bang, meskipun kita menerbitkan buku di penerbit indie, tapi buku kita bisa laris di pasaran

2. Bisa tidak bang, kita kan cetak di penerbit indie, tapu buku kita bisa masuk ke penerbit mayor, misal kayak buku kita ada di gramedia gitu bang?

J

1. maksimalkan medsos dan media online apapun. Tipsnya: share ke grup yang memang cocok dengan tema buku tersebut. Misalnya buku pendidikan, ya share infonya ke grup guru-guru. Yang lebih ampuh juga japri ke teman-teman dekat. Kemudian bikin promo, yang paling sering adalah diskon saat masa pre order. Kemudian posting cuplikan isi buku ke medsos

2.  Bisa aja, asal kita bilang ke penerbit indie bahwa kita mau cabut buku kita dari penerbit indie tersebut. Lebih lengkapnya nanti bisa tanya saat pertemuan dengan narasumber penerbit andi

P9

Apabila kita membuat buku antologi karya siswa, selanjutnya kita juga membuat, di situ apakah kita bisa di sebut sebagia penulis atau hanya editor

J

 Iya kalau kita (gurunya) juga ikut menulis ya tentu bisa disebut penulis. Tapi kalau tidak ikut menulis, barulah disebut editor saja

P10

1. Cak Inin dan pak Brian serta Bu kanjeng sama-sama menerbitkan Buku.Kami apakah dibebaskan pilih yang mana saja?

2 : Mengapa di penerbit pa Brian Mazda-- minimal 1 bulan baru akan naik cetak?

J

 1. Iya tadi sudah saya sampaikan. Bapak/ibu dibebaskan pilih yang mana saja. Tidak ada paksaan harus di penerbit tertentu. Saya, Cak inin, dan Bu Kanjeng semuanya bersifat menawarkan saja. Pilihan kembali pada bapak/ibu

2. bukan 1 bulan baru naik cetak, tapi 1 bulan buku selesai terbit (termasuk selesai cetak). Tapi itu paling cepat. Tidak mesti selalu bisa 1 bulan. Bisa hampir 2 bulan. Tergantung banyaknya antrian naskah

P11

Apakah kita hanya seorang saja boleh mencetak buku solo dengan cetakan terbatas. Berapa minimalnya yang harus dicetak.Dan apakah ada syarat lainnya lagi?

Apakah kita hanya seorang saja boleh mencetak buku solo dengan cetakan terbatas

ini saya belum paham pertanyaannya. Bisa dijelaskan ?Maksudnya menanyakan batas minimal cetak buku pak

J

untuk syarat pelatihan, tidak ada batas minimal jumlah cetak bukubatas minimal jumlah cetak buku, ikuti saja dari yang disediakan penerbit misalnya disaya, penerbit depok mendapat 2 buku untuk penulis. Penerbit malang dapat 10 buku untuk penulis https://www.praszetyawan.com/2021/09/ini-cara-menerbitkan-buku-dengan-mudah.html

P,11

Untuk format draft buku kumpulan puisi bagaimana formatnya pak? Apa saja yang perlu disertakan?

J

sama saja formatnya. Yang disertakan juga sama:

1. cover ( judul buku dan nama penulis saja),

2. Prakata,

3. daftar isi (tanpa nomor halaman),

4. profil penulis,

5. sinopsis

Alhamdulillah pertemuan malam ini selesai, Kepada Narasumber  Pak Brian , kami sampaikan terimakasih. Karena beliau malam ini menjadi bertabur semangat,sangat ter inspirasi . Tak lupa juga kepada Ibu Mutmainah terimakasih. Semoga bisa bermanfaat untuk menambah referensi terkiat penerbitan buku

Closing hari ini  

Mohon maaf jika selama ini membersamai sahabat di setiap kelas, saya mempunyai kekurangan dan kesalahan. Uluran maaf setulus hati, bagi kesalahan yang mungkin tak sengaja melukai. Mari bergandengan tangan untuk menyemarakkan literasi di negeri tercinta. Bersama kita pasti bisa menebar warna indah dalam goresan karya.Menerbitkan buku sekarang mudah karena ada penerbit indie. Jadi jangan takut untuk menerbitkan buku jika kita punya naskah. Jangan hanya disimpan di folder dalam laptop saja. Siapa tahu orang lain menyukai atau bahkan membutuhkan tulisan kita.

Di sisi lain, kita harus tanggung jawab dengan tulisan kita yang akan diterbitkan. Harus dibaca ulang lagi sebelum dikirim ke penerbit. Siapa tahu ada yang masih perlu diperbaiki. tentu tidak boleh dong dalam naskah buku ada singkatan-singkatan seperti: utk, tdk, yg, dan lainnya

Tambahan

Tadi saya bilang tidak ada deadline terbit buku solo. Namun lebih baik jika resume sudah 20, langsung susun menjadi naskah buku. Membaca ulang lagi itu harus dan perlu waktu yang lama. Serta juga membuat kelengkapan naskahnya, jadi nanti walaupun pelatihan masih berjalan, bapak/ibu sudah mulai menyusun naskah, menggabungkan dan merapikan resume-resume di file word. Mumpung masih semangat dengan suasana pelatihan yang masih berjalanKalau baru menyusun naskah saat pelatihan sudah selesai, dikhawatirkan semangatnya nanti sudah turun. Buku solonya jadi ntar-ntaran terus hehe

Alhamdulillah setelah pertemuan berakhir langsung membuat resume pertemuan-18 dan berharap dapat menerbitkan buku solo

 Wassalamualikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam Literasi

Kebumen, 27 Juni 2022

Maryani

Cahaya Doa

 Cahaya Doa Ada gelora yang dahsyat Berkecamuk dalam amarah  Memendam segala rasa Dan tumpah dalam kata Engkau yang kini berdiam di hati ...